Psikologi Ihsan

- 0 Komentar
“Ihsan itu adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya dan jika engkau tidak bisa melihat-Nya, maka sesunguhnya DIA pasti melihat kamu" (HR Muslim)

Petikan isi Hadist diatas adalah salah satu dialog antara malaikat Jibril dengan rasulullah SAW dihadapan para sahabat saat itu, Jibril sengaja datang kepada Rasul dan para sahabat untuk mengajarkan ilmu tentang prinsip-prinsip mendasar agama Allah.Imam Yahya Bin Syafrudin An-Nawawi dalam membahas hadist ini menyatakan bahwa ihsan itu setara dengan para shiddiqin, yaitu orang –orang yang senantiasa menghendaki ridha Allah. Maqam para shidiqin ini tingkatannya bahkan lebih tinggi dari para mukhlisin (orang-orang ikhlas)

Dalam hadist tersebut sesungguhnya disebutkan tentang tiga hal utama prinsip-prinsip agaman yakni Iman, Islam dan Ihsan, ketiganya adalah trilogi yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.Ihsan sebagai bagian dari trilogi prinsip-prinsip dasar agama (iman, islam dan ihsan), pada tataran sesungguhnya ternyata tidak hanya sekedar berbuat baik. Ihsan dalam artian yang sesungguhnya adalah berbuat yang terbaik. Inilah sesungguhnya yang tergambar dari pesan hadist di atas.Perbuatan baik (ihsan) yang diiringi dengan sikap merasa diawasi Allah (muraqabatullah). Dan bagi mereka yang berbuat yang terbaik inilah Allah SWT menyebutnya dalam al-qur’an sebagai muhsinin (orang-orang yang berbuat ihsan) dan paling tidak al-qur’an menyebutnya sebanyak 38 kali penyebutan muhsin, diiringi adanya ketegasan tentang kecintaan Allah kepada mereka serta pahala yang akan diberikan kepada mereka.

Pada tataran kejiwaaan atau psikologis, sikap tersebut diatas akan membentuk pribadi Manusia yang memiliki totalitas ibadah spiritual dan beragama yang kuat. Dan sudah dapat dipastikan mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap Tuhannya. Ia akan menggantungkan diri sepenuhnya kepada-Nya, apapun yang terjadi merupakan kehendak-Nya yang dapat dijadikan kelebihan yang positif untuk dapat meningkatkan nilai ibadah. Sedangkan mereka yang memiliki sedikit keimanan dan nilai muraqabatullahnya kepada Allah dalam hatinya akan sangat jauh sekali memandang sesuatu sebagai ibadah. Justru akan sering menyalahkan kekuasaan atau takdir Tuhan sebagai sesuatu yang hanya merugikan. Aktivitasnya tidak pernah dicampuri dengan ibadah atau nilai-nilai spiritual. Bahkan tidak pernah mau peduli akan urusan akhirat atau agama.

Berbuat Ihsan di iringi sikap merasa diawasi Allah, sesungguhnya telah membentuk watak dan pribadi yang unggul dihadapan Allah, tengoklah sebuah kisah saat sang Khalifah Umar membujuk seorang anak agar bersedia memberikan hewan gembalaan milik majikannya, namun anak tersebut menolaknya karena merasa bukan haknya menjual hewan gembalaan tersebut, sang khalifah pun tetap membujuk dengan seraya mengatakan hanya mereka saja berdua yang tahu, majikannya tidak akan tahu jika hewan gembalaannya ini dijual. Namun dengan mantap serta merta anak tersebut mengatakan “ lalu dimanakah Allah..?” kalimat yang muncul dari bibir anak ini mampu membuat takjub relung hati sang khalifah. Bagaimana tidak, seorang anak kecil sudah mampu merealisasikan nilai-nilai ihsan dalam kehidupannya, pribadinya sudah terbentuk watak dan pribadi unggul dihadapan Allah. Wallahu alam

[Continue reading...]

Remaja Dalam Jeratan Media

- 0 Komentar
Remaja selalu merupakan hal yang menarik untuk di bicarakan. Remaja itu sendiri juga sibuk dengan dirinya sendiri, yang tidak mudah di mengerti dan diterima oleh orang tuanya. Kadang dia dianggap sebagai orang yang sudah dewasa, namun lain kali dia dianggap sebagai anak yang masih ingusan. Hubungan dengan teman-temannya kadang tidak menentu, adakalanya akrab dan adakalanya bermusuhan. Kadang saling mencintai setengah mati, namun kadang saling membenci luar biasa.

Masa remaja adalah masa dimana timbulnya berbagai kebutuhan dan emosi serta tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisikyang lebih jelas dan daya fakir menjadi lebih matang. Namun masa remaja penuh dengan berbagai tantangan dan perasaan yang tidak menentu, cemas dan bimbang, dimana berkecamuk harapan dan tantangan, kesenangan dan kesengsaraan, semuanya harus dilalui dengan perjuangan yangn berat untuk menghadapi masa depan dan dewasa yang matang.

Dapat dikatakan bahwa prilaku remaja tidak stabil, keadaan emosinya sering guncang,mudah condong kepada ekstrim, sering terdorong, bersemangat, peka, mudah tersinggung, pemikiran dan perhatiannya terpusat pada dirinya (egosentris). Sementara para pakar kejiwaan berpendapat bahwa masa remaja adalah masa goncang, yang berkaitan dengan berkecamuknya perubahan-perubahan emosional, pada klimaksnya perubahan emosi negative menyebabkan kekalutan mental (mental disorder) dan penyimpangan dalam lingkup social (pathologis)

Sesungguhnya penyimpangan sikap dan prilaku pada usia remaja tidak terjadi secara tiba-tiba, akan tetapi melalui proses panjang yang mendahuluinya. Disamping itu berbagai faktor ikut berperan dalam peristiwa tersebut, baik yang sifatnya internal maupun yang sifatnya eksternal. Seperti keterbelakangan kecerdasan, kegoncangan emosi, kecemburuan social, stress, frustasi, merasa dibenci , diremehkan,kurang kasih sayang orang tua, dan lain-lain

Media Massa dan Psikologi Mental Remaja

Media massa, baik cetak maupun elektronik.secara tidak langsung maupun langsung sangat besar pengaruhnya terhadap sikap dan prilaku manusia, dalam hal ini kita remaja. Secara tidak terasa remaja kita terbawa oleh arus yang mereka saksikan dan mereka baca dari media. Apa yang dilihat dan didengar dari media tadi secara turut andil mebentuk prilaku remaja kita dan lebih lama teringat dan akan sering terbayang diruang matanya, sehingga pada puncaknya membentuk aksi yangn negatif maupun positif.

Pornografi, tayangan kekerasan fisik dan seksual kerap kali di pertontonkan di media kita terutama media visual elektronik televisi yang kapan dan dimana saja bisa diakses oleh remaja tanpa adanya batasan yang perlu dihadapi oleh remaja kita saat ini.tayangan tersebut bisa kita lihat di sinetron-sinetron remaja, film-film barat Hollywood (box office). Selain itu berita-berita kriminalitas yang diekspos tanpa batasan pun turut andil membentuk sikap dan prilaku remaja kita.

Dalam sebuah kesempatan, filsuf Prancis, Jean Baudrillard mengingatkan, “tontonan di televisi dapat membius setiap orang menjadi sekumpulan orang yang terhipnotis. Seperti sihir yang dahsyat. Televisi menjejali informasi naïf pada khalayak. Massa pun tersedot untuk mengabdikan diri dan tergila-gila. Tapi, tak ada satupun nilai luhur yang ditinggalkan dalam jiwa manusia, kecuali kegersangan moral” peringatan dari Jean ada benarnya. Tayangan kekerasan, seks, criminal yang menjamur akhir-akhir ini di televisi kita baik dalam bentuk film, sinetron, iklan, atau reality show atau berita memberi pengaruh negatif pada khalayak. Terutama anak-anak dan remaja.

Ini dibuktikan secara ilmiah oleh dosen Psikologi Universitas Illinois AS. Leonard Irwin dan timnya. Dalam penelitian yang berlangsung bertahun-tahun ini, Leonard menemukan bahwa anak-anak pada usia 8 tahun telah menyaksikan tayangan kekerasan, Kriminal, seks dan lainnya, ketika dewasa akan cenderung melakukan perbuatan jahat tanpa belas kasihan (Psikopat). Dalam kadar yang ringan, ia berkembang menjadi agresif dan cenderung memecahkan persoalan dengan kekerasan tanpa melaui proses berpikir yang jernih dan akibat yang ditimbulkan dari kekerasan dan penyimpangan yang dilakukannya.wallahu alam

[Continue reading...]

Sejenak Jeda

- 0 Komentar
Airmata ini memang menetes menahan perihnya setiap sayatan duri-duri derita, namun tak akan mungkin aku mampu menepisnya semua sudah menjadi garis kehidupan yang yang meng-episode dalam setiap jejak-jejak langkahku.
Aku hanya mampu mengadukan pada DIA sang penentu. walaupun aku ingin menolak semua kerikil-kerikil bekas tapak - tapak yang kujejalkan dalam bumi kehidupanku, namun aku memang lemah dan lemah. Dan tidak, aku tidak akan mampu melawannya andaikan pun aku kuasa untuk menghindarinya

Aku hanya memiliki sebongkah keyakinan yang akan terus hadir didada dan mengiringi setiap helaan nafasku setiap detik asaku. Bahwa suatu saat onak duri tajam episode malam dan siangku akan menjadi mutiara indah dalam hiasan dinding relung jiwaku. pasti, aku yakin, sangat.

Jika memang jalanku terjal, aku yakin ada oase yang indah di atas kehidupanku disana. Jika memang medanku curam, aku yakin ada sinar gemerlap terang diakhir nafasku. Jika memang pahit rasa yang kuterima, aku yakin manis akan kukecap dipenghujung perniagaanku. Jika dan jika..

Allahummagfirlii


[Continue reading...]
 
Hak Cipta Oleh : © . ..DREAMS AND MEMORIES..
Thema Blog Oleh : BTDesigner · Sponsor Utama Blogger